Minggu, 17 Juni 2012

KARYA ILMIAH


KARYA ILMIAH :
MANUSIA,KESETARAAN,DAN KESERAGAMAN
OLEH

KELOMPOK 11

                                             Rahmat                                          1191040065
                                             Nur ayu suhra ratib                  1191040078
                                             Riska                                               1191040090
                                             Aprianti Resky                            1191040099
                                             Muh.Zulkadri                              1191040071
                                             Syarifuddin HR.                          1191040017
                                             Firmansyah                                  1191040047


             JURUSAN PENDIDIKAN KOPERASI
        FAKULTAS EKONOMI
             UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2012






 PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG
     Masyarakat yang cukup majemuk seperti bangsa Indonesia, bukan hanya beraneka ragam corak, suku bangsa dan kebudayaan suku bangsa secara horizontal, tetapi juga secara vertikal atau jenjang menurut kemajuan ekonomi, teknologi, dan organisasi sosial-politiknya. Tanpa disadari oleh banyak orang Indonesia, sebenarnya dalam masyarakat Indonesia terdapat golongan dominan dan manoritas, sebagaimana yang terwujud dalam tindakan-tindakan yang dilakukan terhadap mereka dalam berbagai interaksi secara individu maupun secara kategorikal baik pada tingkat nasional
     Sebagai bangsa yang memiliki keragaman etnis, agama , dan budaya yang luar biasa, Indonesia sering sekali dijadikan ajang pemantauan bagaimana proses-proses demokrasi, penerapan ide-ide pluralism, dan multikul-turulisme dapat dilangsungkan.Persentuhan ragam budaya dan agama antar kelompok masyarakatnya yang telah berlangsung sejak lama ini juga telah melahirkan ragam konflik dan konsensus yang terjadi.
Sebelum RI merdeka pada 1945, penduduk yang menghuni wilayah Nusantara dapat dikelompokkan dalam berbagai bentuk pengelompokan sosial yang disebut suku bangsa, subsuku bangsa, maupun pengelompokan sosial yang didasari oleh system penggolongan sosial lain berdasarkan satu(atau lebih) unsure tertentu yang diperoleh secara askriptif ( warisan), seperti ras, agama, dan lain sebagainya. Pada hakikatnya, masing-masing kesatuan sosial tersebut hidup dengan mengacu pada kebudayaan atau subkebudayaan masing-masing, yang saling berbeda satu dengan lainnya ?

2. RUMUSAN MASALAH
Untuk membahas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar dengan tema Manusia, Kesetaraan, Dan Keseragaman terdapat rumusan masalah sebagai berikut :
1.  Apa yang dimaksud Kesetaraan ,Keragaman, dan Hakikat ?
2.  Apa yang dimaksud Kemajemukan, Dinamika sosial, dan Budaya ?
3.  Mengapa Kesetaraan dan Keseragaman dinyatakan sebagai kekayaan social budaya bangsa ?
4.  Bagaimana Kesetaraan, Keragaman, dan problematikanya serta solusinya dalam kehidupan         bermasyarakat ?

3. TUJUAN PENULISAN
1.  Memberikan pemahaman tentang apa yang dimaksud Kesetaraan, Keragaman, dan Hakikat.
2.  Memberikan pemahaman tentang Kemajemukan, Dinamika Social,dan Budaya.
3.  Menjelaskan alasan Kesetaraan dan Keseragaman dijadikan sebagai kekayaan sosial budaya           
    Bangsa?
4.  Memberikan penjelasan bagaimana Problematika yang berhubungan dengan Kesetaraan dan  Keseragaman  serta solusinya dalam kehidupan bermasyarakat.


4.MANFAAT
1.  Dapat memahami kesetaraan, keragaaman, serta hakikat
2.  Dapat memahami apa yang dimaksud kemajemukan, Dinamika social, dan budaya
3.  Dapat memberikan penjelasan  mengapa Kesetaraan dan Keragaman dijadikan sebagai        
    Kekayaan sosial budaya bangsa
4.  Memperjelas tentang kesetaraan, keseragaman, dan problematikanya serta solusinya dalam
    kehidupan bermasyarakat

E. TINJAUAN  PUSTAKA

1.  KESETARAAN,KERAGAMAN DAN HAKIKAT
Keragaman adalah hakikat yang indah sehinggah dalam keragaman kita harus berfikir keindahan yang sangat unik. Karena jika kita tidak melihat suatu perbedaan kita tidak dapat melihat suatu keindahan karena tidak ada perbandingan. Sayang banyak individu yang melihat keragaman atau perbedaan yang ada disekitar mereka adalah sesuatu yang salah. Seharusnya kita dapat melihat bagaimana sesuatu jika kita tidak dapat membandingkan sesuatu. Aneh tapi itulah kenyataannya. Kita akan mengerti sesuatu itu indah, itu baik, itu bagus, ketka kita sudah menemukan pembanding untuk membandingkan sesuatu yang kita nilai. Oleh karena itu marilah kita berfikir keindahan saat kita menemukan perbedaan sehinggah kita dapat memberikan sesuatu yang berarti dalam kehidupan kita dan itulah hakikat  dari keragaman dan perbedaan. Kesetaraan adalah tata politik sosial dimana semua orang yang berada di masyarakat atau kelompok tertentu memiliki status yang sama. Setidaknya, kesetaraan sosial mencangkup hak yang sama dibawah hukum, merasakan keamanan, memperoleh hak suara, mempunyai kebebasan untuk berbicara dan berkumpul dan sejauh mana hak tersebut tidak merupakan hak-hak yang bersifat atau bersangkutan secara personal.
Sebagai fakta, keragaman sering di sikapi secara berbeda. Di satu sisi diterima sebagai fakta yang dapat  memperkaya kehidupan bersama, tetapi di satu sisi dianggap sebagai faktor penyulit. Keragaman dapat mendatangkan manfaat besar namun juga bisa menjadi pemicu konflik yang dapat merugikan masyarakat sendiri jika tidak dikelola dengan baik. Setiap manusia dilahirkan dengan setara , meskipun identitas yang disandang. Kesetaraan merupakan hal yang inheren yangdimiliki manusia sejak dilahirkan atau disebut dengan hak asasi manusia (HAM). Kesetaraan  dalam derajat manusia dapat terwujud dengan praktik nyata dengan adanya pranata-pranata sosial, terutama pranata hukum, yang merupakan mekanismekontrol yang secara ketat  dan adil mendukung serta mendorong terwujudnya prinsip-prinsip kesetaraan dalam kehidupan nyata. Kesetaraan derajat individu melihat individu manusia yang berderajat sama dengan mengadakan hierarki atau jenjang sosial yang menempel pada dirinya berdasarkan atas asas rasial, sukubangsa, kebangsawanan atau pun kekayaan dan kekuasaan.
Bangsa-bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai kelompok etnis, budaya, agama, dapat disebut sebagai masyarakat multikultural. Berbagai keragaman masyrakat Indonesia terwadahi dalam bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan terbentuk dengan karakter utama ,mengakui pluralitas dan kesetaraan warga bangsa. Keragaman bangsa yang kesetaraan merupakan kekuatan besar bagi kemajuan dan kesejahteraan negara bangsa indonesia. Negara bangsa yang beragam yang tidak berkesetaraan, lebih yang diskriminatif, akan menghadirkan kehancuran.
2. KEMAJEMUKAN,DINAMIKA SOSIAL,DAN BUDAYA
Kemajemukan dalam masyarakat Indonesia pada dasarnya dapat dipahami sebagai sebuah bentuk perbedaan daya adaptasi antar kelompok-kelompok yang berbeda secara ras, suku bangsa, agama, dan bahasa sehingga dapat dijadikan kelompok-kelompok yang memiliki tingkat perkembangan kebudayaan, baik secara sosial, ekonomi maupun politik. Dengan proses demikian, dengan mudah dapat dipahami pada adanya ketidakseimbangan dan kesenjangan yang dapat saja berlanjut ke arah pertikaian antar ras, suku bangsa, dan kelompok agama, yang di Indonesia populer dengan sebutan masalah sara, yang jelas-jelas mengancam integritas Indonesia sebagai suatu nation.
Dinamika Sosial adalah bahwa manusia dan masyarakat selalu berkembang serta mengalami perubahan.yang prosesnya berlangsung secara cepat maupun lambat.
Sebab-sebab terjadinya dinamika sosial :
v    Perubanhan struktur kelompok sosial
v    Pergantian anggota kelompok
v    Perubahan situasi dan ekonomi
Unsur yang berkembang dan berubah dalam dinamika sosial
a.         Struktur sosial
Klasifikasi struktur sosial
Struktur  kaku dan luwes
·         Sruktur kaku, struktur yang tidak mungkin diubah atau sangat sulit iubah
·         Struktur luwes, struktur yang pola susunannya memungkinkan untuk diubah
Struktur formal
·      Struktur formal, struktur yang diakui pihak yang berwenang berdasarkan hukum yang berlaku
·      Struktur informal, struktur yang nyata atau benar-benar ada tetapi tidak berketetapan hukum
Struktur homogen dan heterogen
·  Struktur homogen, stuktur sosial yang unsur-unsurnya mempunyai pengaruh yang sama terhadap dunia luar
·  Struktur heterogen, struktur yang unsur-unsurnya mempunyai kedudukan berbeda-beda dan setiap unsurnya pun berbeda
Struktur mekanis dan statistik
·  Struktur mekanis, struktur yang menuntut posisinya yang tetap sama dari anggota-anggotanya agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik
·  Struktur statistik, struktur yang dapat berfungsi dengan baik apabila persyaratan jumlah anggotanya terpenuhi
Struktur atas dan bawah
·  Struktur atas atau suprastruktur, struktur yang diduduki oleh segolonga n orang yang memegang kekuasaan
·  Struktur bawah atau infrastruktur, struktur bagi golongan kelas bawah yang mempunyai taraf hidup relatif rendah
b.          Nilai sosial-budaya, yang terdiri dari ajaran agama, idiology dan kaidah-kaidah  moran serta peraturan sopan santun yang dimiliki suatu masyarakat, yang kesemuanya mendapatkan  tempat tersendiri di masyarakat.
c.         Organ-organ masyarakat, seluruh komponen masyarakat.

3.KERAGAMAN DAN KESETARAAN SEBAGAI KEKAYAAN SOSIAL BUDAYA BANGSA
Kita sadar atau tidak menyadari bahwa Kepulauan Nusantara terdiri atas aneka warna kebudayaan dan bahasa,secara umum keragama atas aneka warna kebudayaan dan bahasa,secara umum keragaman atas sosial budaya yang tegak di Nusantara kita ini dapat dideskripsikan dalam tiga aspek,yaitu : struktur kesukuan,distribusi wilayah agama,dan dari aspek tingkat pendidikan.Namun keberagaman tersebut dalam konteks kekayaan menjadi kekayaan yang patut kita syukuri.Keberagaman dalam konteks Nusantara menjadi konsep kesetaraan sesuai dengan konsep integrasi nasional dengan rumusan Bhineka Tunggal Ika yang artinya Bhina =pecah, ika =satu ,Tunggal= satu,sehingga Bhineka Tunggal Ika itu berarti “terpecah itu satu “
Kebhinekaa bangsa kita tidak jarang sampai pada konflik tingkat nasional yang menyebabkan terganggunya integrasi bangsa sebagai cita-cita bangsa.Sosial budaya begitu kompleksnya menyangkut berbagai segi kehidupan manusia dan masyarakat,serta unsure utama dalam poses pembangunan diri dan masyarakat.Keragaman sosial budaya dan kesetaraan sosial budaya mampu mengembangkan fungsi kebudayaan nasional,yaitu :
a)      Suatu system gagasan dan perlambang yang member identitas kepada warga negara Indonesia
b)      Suatu sistem gagasan dan perlambang yang dapat dipakai oleh semua warga negara Indonesia yang beragam itu,untuk saling berkomunikasi dalam kesetaraan dengan demikian dapat memperkuat solidaritas sosial budaya bangsa.

D.  PROBLEMATIKA KERAGAMAN DAN KESETARAAN SERTA SOLUSINYA DALAM KEHIDUPAN
Dewasa ini, kebudayaan nasional Indonesia masih dalam masa pertumbuhan karena kebudayaan Indonesia masih terdiri atas segala bentuk dan jenis kebudayaan daerah yang dikembangkan kearah perpaduan dan kesatuan kebudayaan untuk seluruh bangsa Indonesia. Sebagai bahan untuk membangun kebudayaan nasional Indonesia, perlu segala inti sari serta puncak-puncak kebudayaan daerah yang terdapat diseluruh Indonesia yang dipergunakan sebagai modal isi yang dikemudian dikembangkan, diperkaya dengan unsur-unsur baru yang kita perlukan dan kita butuhkan, untuk kehidupan dan pembangunan dewasa ini yang sejalan dengan tujuan pembangunan nasional. Pembangunan tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah senata, misalnya pangan, sandang, perumahan, kesehatan, dan lain sebagainya, juga tidak hanya mengejar kepuasan batiniah seperti pendidikan, rasa aman, bebas mengeluarkan pendapat, rasa keadilan dan sebagainya, akan tetapi dalam pembangunan juga dibutuhkan adanya keselarasan, keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara keduanya. Pembangunan yang diupayakan oleh bangsa Indonesia harus merata diseluruh tanah air, bukan hanya untuk suatu golongan, akan tetapi pembangunan harus untuk seluruh masyrakat agar benar dapat dirasakan oleh seluruh rakyat sebagai perbaikan tingkat kehidupan yang berkeadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Usaha memajukan kebudayaan diharapkan bahwa segala bentuk kebudayaan haruslah bertujuan memajukan peradaban, kebudayaan, dan persatuan Indonesia dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya budaya bangsa sendiri sehingga dapat mempertinggi derajat dan martabat bangsa Indonesia.
Menyelamatkan dan memelihara warisan budaya, baik yang asli maupun pengaruh asing yang telah menjadi milik bangsa Indonesia. Bila dikaji, keadaannya beraneka ragam tetapi merupakan satu kesatuan. Unsur-unsur kebudayaan asing yang merugikan dan merusak misalnya paham-paham yang tidak sesuai dengan Pancasila (liberalismo, komunisme, fasisme, serta individualisme), penggunaan obat-obat terlarang karena pada umumnya dapat merusak syaraf manusia, free sex karena bertentangan dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.


F. PENUTUP
1. Kesimpulan

Dengan adanya Keragaman membuat bangsa kita ini menjadi unik, keragaman termasuk kekayaan bangsa Indonesia dan patut kita hargai yang dimana keragaman itu berupa etnis,agama,dan suku yang luar biasa, tapi terkadang keragaman menjadi hal yang menjadikan kita terpisah, karna satu sama lain menganggap suku, agama, ataupun etnis merasa lebih diatas tapi dengan adanya Kesetaraan hal ini dapat menyamakan semua suku, agama, atau pun etnis.
Masuknya budaya – budaya asing atau budaya barat adalah salah satu problema kesetaraan dan keseragaman, dalam pengembangan budaya kita terhambat dengan adanya budaya asing maka dengan itu pemerintah dan kesadaran kita masing-masing harus bisa menolak adanya budaya – budaya asing, agar budaya yang kita miliki dapat berkembang dan diakui oleh dunia sebagai suatu hal yang sangat unik.

 2.  Saran

Sebagai saran kita sebagai bangsa Indonesia tidak boleh mencelah etnis lain, budaya lain dan agama lain karna kita semua sama meskipun berbeda dan agar budaya kita berkembang kita harus menolak budaya-budaya asing yang ingin masuk merusak budaya-budaya yang kita miliki.






















 

Sabtu, 16 Juni 2012

EKONOMI PERENCANAAN


ð  Ekonomi Perencanaan adalah bagian dari ilmu yang membahas tentang pengaturan dan pengendalian ekonomi.
ð  Keberhasilan ekonomi dilihat dari sampai sejauh mana keberhasilan pembangunan. Karna pembangunan menjadikan perekonomian lebih maju.
ð  Pembangunan =
Sektor publik
Sektor Privat


Menurut Para Ahli
1.      M. Congers & Hills
Perencanaan adalah proses yang berbagai yang kontinyu yang terdiri dari keputusan/ pilihan dari berbagai cara untuk menggunakan sumber daya alam yang ada dengan sasaran untuk mencapai tujuan tertentu di masa yang akan datang.
2.      M. Todaro
Perencanaan adalah upaya pemerintah secara sengaja mengkordinir pengambilan keputusan ekonomi dalam jangka panjang serta memengaruhi, mengatur dan dalam beberapa hal mengontrol tingkat dan laju pertumbuhan. Berbagai variabel ekonomi yang utama untuk mencapai pembangunan yang telah ditentukan sebelumnya. (teori partisipatif).

3.      Menurut Jhingan
Perencanaan adalah teknik atau cara untuk mencapai tujuan untuk mewujudkan maksud dan sasaran tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya dengan baik oleh Badan Perencana. Tujuan tersebut mungkin untuk mencapai sasaran social, politik dan sebagainya.
4.      Menurut RP. Mirza
Perencanaan adalah suatu proses yang diatur untuk mencapai tujuan pembangunan tidak jelas. Maka perencanaan akan merupakan kegiataan yang menyimpang.

5.      Menurut Tjokro Amidjojo
Perencanaan pembangunan akan dicapai melalui perumusan dan pelaksanaan berbagai kebijaksanaan dan program – program pembangunan yang konsisten yang berdasar atas pada penanganan prioritas. Hal ini dapat dicapai apabila masyarakat terlibat secara aktif.
6.      Menurut Haeruman
Perencanaan Pembangunan merupakan upaya untuk merubah keadaan yang dapat di lakukan oleh Pemerintah bersama masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu melalui instrument – instrument yang telah disepakati.


Tahapan tahapan dalam Proses Perencanaan
1.      Tahap Penyusun Rencana
a.       Tinjauan Keadaan (Observasi)
b.       
2.      Penyusunan Program Rencana
3.      Tahap Pelaksanaan Rencana
4.      Tahap Pengawasan Atas Pelaksanaan Rencana
5.      Evaluasi

Kamis, 16 Juni 2011

BENTUK PASAR


Asumsi Asumsi yang Melandasi Bentuk Pasar
No.
Asumsi-asumsi
Penerima Harga
(Price Takers)
Penentu Harga
(Price Makers)
Persaingan
Sempurna
Persaingan
Monopolistik
Oligopoli
Monopoli
1.
Banyaknya Penjual
Banyak
Banyak
Banyak
Banyak
2.
Kondisi Biaya
Untuk semua bentuk pasar diasumsikan bahwa output yang menurun dalam produksi  jangka pendek (diminishing return), akan menyebabkan biaya marginal (SMC)meningkat. Asumsi ini tidak penting dalam pasar oligopoly dan monopoli, karena biaya marjinal yang konstan atau menurun mungkin saja terjadi, meskipun output dalam produksi jangka pendek menurun.
3.
Banyaknya Pembeli
Untuk semua bentuk pasar diasumsikan bahwa terdapat banyak pembeli, sehingga dominasi kekuatan dalam keputusan harga tidak dapat dilakukan oleh satu atau beberapa pembeli yang kuat. Dalam kasus apabila hanya terdapat beberapa pembeli yang kuat dan mampu mempengaruhi harga beli, maka pasar dikatakan berada dalam situasi oligopsoni (oligopsony), sedangkan apabila hanya terdapat satu pembeli tunggal yang mampu mempengaruhi harga beli dikatakan bahwa pasar berada dalam situasi monopsoni (monopsony).
4.
Kondisi Permintaan
Subtitusi Identik
Subtitusi sangat serupa
Subtitusi terbatas
Tidak ada subtitusi

Perilaku :




5.
Fungsi Tujuan
Untuk semua bentuk pasar diasumsikan bahwa perusahaan ingin memaksimalkan keuntungan jangka pendek (short run profit maximization). Asumsi ini mungkin tidak tepat untuk pasar oligopoli, dimana horizon waktu biasanya jangka panjang, karena keuntungan jangka pendek yang tinggi akan merangsang pesaing – pesaing baru memasuki pasar sehingga menyebabkan pasar berubah menjadi lebih kompetitif.
6.
Variabel Strategik
Untuk semua bentuk pasar diasumsikan bahwa perusahaan dapat menyesuaikan harga dan kuantitas yang ditawarkan, kecuali untuk pasar persaingan sempurna apabila harga telah berada dalam kondisi keseimbangan pasar, maka perusahaan hanya mengatur kuantitas produk yang ditawarkan. Perusahaan yang berada dalam pasar bukan persaingan sempurna mungkin juga dapat menyesuaikan usaha promosi mereka, desain produk, dan saluran distribusi, dan oleh karena itu mereka dapat menyesuaikan harga jual dan kuantitas produk yang di tawarkan.
7.
Ekspektasi dari Reaksi Pesaing
Tidak ada, karena terdapat banyak perusahaan sejenis dalam pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan monopolistic. Perusahaan – perusahaan yang ada itu, semuanya relative kecil terhadap pasar, dengan kata lain setiap perusahaan hanya memiliki pangsa pasar (market share) yang relative kecil, sehingga tindakan – tindakan dari perusahaan yang satu tidak di ketahui oleh perusahaan yang lain. Pesaing – pesaing mungkin mengabaikan atau menyesuaikan dengan tindakan – tindakan perusahaan, tergantung pada apakah mempengaruhi atau tidak mempengaruhi tujuan – tujuan pesaing itu. Tidak ada, karena tidak subtitusi untuk produk – produk yang dihasilkan oleh perusahan monopoli. Produsen produk produk monopoli hanya ada satu, sehingga tidak ada pesaing dalam pasar monopoli.