Sabtu, 29 Januari 2011

STRUKTUR PASAR

STRUKTUR PASAR
Struktur pasar ialah karakteristik organisasi pasar yang mempengaruhi sifat kompetisi dan harga di dalam pasar ( Bain, 1952 ). Unsur-unsur struktur pasar meliputi: konsentrasi, differensiasi produk, ukuran perusahaan, Hambatan masuk, dan integrasi vertikal serta diversifikasi. Dalam teori ekonomi mikro struktur pasar dibagi dalam 4 macam bentuk ( Paul A. Samuelson, 1995    p. 193-194 ), yaitu :
1.      PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar  Persaingan sempurna, adalah struktur pasar yang  ditandai oleh jumlah pembeli dan penjual yang sangat banyak. Transaksi setiap individu tersebut (Pembeli dan penjual) sangat kecil dibandingkan output industri total sehingga mereka tidak bisa mempengaruhi harga produk tersebut. Perusahaan-perusahaan tidak mampu untuk melakukan diffrensiasi produk atau produk homogen. Para pembeli dan penjual secara individual hanya bertindak sebagai penerima harga ( Price taker ). Informasi tentang harga dan kualitas produk itu sempurna dan setiap perusahaan bisa dengan mudah mendapatkannya. Pada pasar ini tidak adanya hambatan untuk masuk atau keluar. Dalam jangka panjang tidak ada perusahaan atau industri yang menerima laba di atas normal.
Kurva Permintaan Pasar dan Kurva Permintaan Individual
 








Kurva Biaya Produksi Perusahaan
Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna
Beberapa karakteristik agar sebuh pasar dapat dikatakan persaingan sempurna:
a. Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen (homogeneous product)
b. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan / informasi sempurna (perfect knowledge)
c. Output sebuah perusahaan relative kecil dibanding output pasar (small relatively output)
d. Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker)
e. Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)

a. Homogenitas Produk (Homogeneous Product)
Produk yang mampu memberikan kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.
b. Pengetahuan Sempurna (Perfect Knowledge)
Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk dan input yang dijual.
c. Output Perusahaan Relatif Kecil (Small RelativelOutput)
Perusahaan dalam industri (pasar) dianggap berproduksi efisien (biaya rata – rata terendah), kendati pun demikian jumlah output setiap perusahaan secara individu dianggap relative kecil dibanding jumlah output seluruh perusahaan dalam industri.
d. Perusahaan Menerima Harga Yang Ditentukan Pasar (Price Taker)
Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar (price taker). Secara individu perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
e. Keleluasaan Masuk – Kelur Pasar (Free Entry and Exit)
Dalam pasar persaingan sempurna factor produksi mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya yang harus dikelurkan untuk memindahkan factor produksi


Kelemahan dan Kekuatan Pasar Persaingan Sempurna
a.       Kelemahan
Sudarsono (1995) berpendapat bahwa bentuk pasar persaingan sempurna sepintas lalu bisa menyesatkan bila kita silau oleh arti persaingan. Sebagai konsekuensi dari persyaratan persaingan sempurna kegiatan saling menyaingi antar perusahaan justru tidak akan nampak. Karena harga adalah datum bagi masing – masing perusahaan, tidak mungkin mereka mengadakan persaingan harga dengan maksud dengan merebut pasar.
Kelemahan persaingan sempurna, antara lain :
a.       Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi.
b.      Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial.
c.       Membatasi pilihan konsumen.
d.      Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi.
e.       Distribusi pendapatan tidak selalu merata.
b.      Kekuatan
Disamping berbagai kelemahan tersebut, bentuk pasar persaingan sempurna juga mempunyai keuntungan atau kekuatan, yaitu bahwa pasarpersaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) tingkat efisiensinya. (Sukimo, 2003).
Analisis pasar persaingan sempurna juga dapat memberikan gambaran tentang cara – cara perusahaan menentukan harga dan produksi dalam usahanya mencari tingkat keuntungan yang maksimum. Lainnya adalah bahwa :
a.       Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi (efisiensi produktif dan efisiensi alokatif). Dalam jangka panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
b.      Adanya kebebasan bertindak dan memilih. Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan  di segolongan kecil masyarakat.
Keputusan perusahaan di pasar persaingan sempurna
Pada tingkat produk yang tinggi—perusahaan juga mengalami kerugian karena diminishing returns.
Dalam contoh disamping, Perusahaan memaksimalkan profit saat produksi=9 unit.

Struktur pasar persaingan monopoli dapat didefinisikan sebagai struktur pasar
atau industri dimana terdapat hanya seorang penjual saja.
2. Permintaan dan Penawaran Dalam Pasar Persaingan Sempurna
a. Permintaan


Diagram 8.1.a Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan penawaran.

Diagram 8.1.b Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.

b. Penerimaan


Diagram 8.2.a Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata – rata (AR) sama dengan kurva penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P) Diagram 8.2.b Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif, bergerak mulai dari titik (0,0).
3. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek
a. Perusahaan sebaiknya hanya berproduksi, paling tidak, bila biaya variable (VC) adalah sama dengan penerimaaan total (TR), atau biaya variabel rata – rata (AVC) sama dengan harga.
b. Perusahaan memproduksi pada saat MR = MC agar perusahaan memperoleh laba maksimum atau dalam kondisi buruk kerugiannya minimum (minimum loss).


Diagram 8.3 menunjukkan bahwa kondisi MR = MC (titik E) tercapai pada saat output sejumlah Q*



Diagram 8.4 Kondisi impas terjadi bila biaya rata – rata sama dengan harga, dimana laba per unit sama dengan nol


Diagram 8.5 Menunjukkan bahwa pada saat MR = MC perusahaan mengalami kerugian sebesar BE per unit. Sehingga kerugian total adalah seluas bidang PAEB. Kerugian ini adalah kerugian minimum.

4. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Panjang
a. Perusahaan harus bekaerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan mencapai keadaan yang paling optimal.
b. Tidak mengalami kerugian (not suffering loss) agar dapat mengganti barang modal yang digunakan dalam produksi.
c. Tidak ada insentif bagi perusahaan untuk masuk – keluar karena laba nol (zero profit), yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian yang sama.
d. Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi pada saat SAC = LAC.

Diagram 8.6.a Menunjukkan keseimbangan industri jangka panjang terjadi di titik E di mana tingkat harga P0 dan jumlah output Q0.

Diagram 8.6.b Jika ada perusahaan yang masuk, akan terjadi penambahan penawaran. Perhatikan kurva SMC, LMC, SAC dan LMC berpotongan di satu titik, yaitu titik E.
5. Penawaran Perusahaan Pasar Persaingan Sempurna
a. Kurva Penawaran Jangka Pendek


Diagram 8.7.a Menunjukkan jika harga di bawah P0, perusahaan tidak mau berproduksi (tidak ada penawaran) karena harga masih lebih kecil dari biaya variable per unit yang paling rendah (AVC berpotongan dengan MC)

Diagram 8.7.b Dalam pasar persaingan sempurna kurva MC setelah melewati titik potong dengan minimum kurva AVC adalah juga kurva penawaran jangka pendek.
b Kurva Penawaran Jangka Panjang
1. Industri Skala Biaya Konstan (Constant Cost Industry)


Penambahan penggunaan factor produksi karena masuknya perusahaan baru, tidak akan menaikkan harga factor produksi Diagram 8.8.a.
Diagram 8.8.b Bila permintaan pasar meningkat (kurva permintaan D1 bergeser ke D2), harga output meningkat ke P2
2. Industry Skala Biaya Menaik (Increasing Cost Industry)
Masuknya perusahaan – perusahaan baru menyebabkan harga factor produksi naik, sehingga terjadi perubahan stuktur biaya dan pergeseran titik keseimbangan.


Diagram 8.9.a Struktur biaya sebelum masuknya perusahaan lain.
Diagram 8.9.b Struktur biaya setelah masuknya perusahaan lain.
Diagram 8.9.c Menunjukkan peningkatan permintaan (D1 – D2).
3. Industri Skala Biaya Menurun (Decreasing Cost Industry)


Masuknya perusahaan – perusahaan lain ke dalam indistri justru menurunkan harga factor produksi karena efisiensi skala besar (large scale economies). Akibatnya struktur biaya jadi lebih murah (Diagram 8.10.a ke Diagram 8.10.b).
Diagram 8.10.c Meningkatnya permintaan (D1—D2) menaikkan harga jual ke P2 yang mengundang masuknya perusahaan lain.
6. Kekuatan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
a. Kekuatan
1. Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah
2. Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksimal (kemakmuran maksimal).
3. Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen) dan tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga.
b. Kelemahan
1. Kelemahan Dalam Hal Konsumsi
2. Kelemahan Dalam Pengembangan Teknologi
3. Konflik Efisiensi - Keadilan


2.      PASAR MONOPOLI
Ciri-ciri pasar monopoli
Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan
Artinya bahwa barang-barang atau jasa yang dihasilkan tidak dapat dibeli dari
tempat lain.
Para pembeli tidak punya pilihan lain, kalau mereka menginginkan barang
tersebut, maka mereka harus membeli dari perusahaan tersebut, maka mereka harus membeli dari perusahaan tersebut. Para pembeli tidak dapat berbuat suatu apapun di dalam menentukan syrata jual beli.
Tidak mempunyai barang pengganti yang “mirip”
Artinya barang yang dihasilkan perusahaan tidak dapat digantikan oleh barang
lain yang ada dalam perekonomian, begitu pula dengan kegunaannya.
Menguasai penentuan harga
Artinya karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual didalam
pasar, maka penentuan harga dapat dikuasai.
Mempromosikan penjualan secara iklan kurang diperlukan artinya karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya perusahaan di dalam industri, itu tidak perlu melakukan promosi penjualan secara iklan.
PENETAPAN HARGA PASAR MONOPOLI
Monopoli bisa terjadi karena perusahaan–perusahaan lain menganggap tidak menguntungkan untuk masuk pasar, atau memang terhalang (dihalang– halangi) masuk pasar. Halangan masuk pasar disebut dengan istilah Barriers to Entery. Halangan masuk pasar dibedakan atas dua jenis, yaitu :
1. Alasan teknis (technical barriers to entery)
Ditinjau dari segi teknis, memang ada perusahaan yang bersifat memasuki suatu pasar tetapi terhambat secara teknis. Biasanya produksi untuk barang yang bersangkutan mencirikan biaya marjinal yang semakin menurun, dan
level output yang memberikan biaya minimum sangat besar sekali. Dengan demikian teknologi produksi yang efisien adalah yang berskala besar saja, sedang yang beroperasi dengan skala kecil sangat tidak efektif. Modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan jenis produksi ini biasanya sangat besar.
2. Karena alasan hukum atau undang – undang (legal barriers to entery)
Kebanyakan monopoli murni tercipta karena alasan hukum atau undang – undang, bukan karena alasan teknis atau ekonomis. Banyak monopoli yang diizinkan (dilindungi) dengan paten.
Menciptakan Halangan
Secara umum halangan masuk pasar bisa dibedakan antara halangan yang bersifat eksternal dan internal. Ada pula contoh di atas yaitu halangan teknis dan hukum termasuk halangan yang sifatnya eksternal. Dan ada pula halangan yang diciptakan pemonopoli itu sendiri, misalnya dengan menciptakan produk – produk atau teknik – teknik yang rumit dan menyusahkan. Teknik ini tidak sampai bocor pada perusahaan pesaing.
Laba Monopoli
Laba ini selalu positif sepanjang harga pasar lebih besar dari biaya total rata – rata (average total cost, ATC). Karena dalam pasar monopoli tidak ada perusahaan yang keluar atau masuk pasar, maka laba monopoli ini bisa diperoleh tidak hanya dalam jangka pendek, tapi juga dalam jangka panjang. Laba monopoli yang diterima dalam jangka panjang ini oleh beberapa pakar ekonomi disebut juga dengan sewa monopoli (monopoly rents). Yaitu jumlah pengembalian terhadap faktor yang memungkinkan adanya monopoli tersebut.
Posisi Keseimbangan
Karena produsen monopoli adalah satu-satunya produsen di pasar, maka kurve permintaannya juga kurve permintaan pasar. Kurve permintaan pasar turun dari kiri atas ke kanan bawah berarti produsen bisa mempengaruhi harga pasar dengan jalan menaik-turunkan produksinya.

Perbedaan monopoli dibanding persaingan sempurna antara lain :
bisa menentukan outputnya
bisa menentukan harga jual
ekuilibrium perusahaan = ekuilibrium pasar
Keuntungan maksimum tercapai bila MC = MR, dimana keuntungannya
sebesar OQ* X P*C.


Gambar 10.1. Keuntungan Maksimum pada Monopoli
Dalam pasar persaingan sempurna kita bisa berbicara tentang kurva penawaran pasar, akan tetapi dalam pasar monopoli hal ini tidak relevan didiskusikan. Mengapa? Karena dalam pasar monopoli hanya ada satu perusahaan saja dalam pasar. Dan kurva penawaran pasar monopoli hanya merupakan sebuah titik. Pada saat mana MR = MC. Jika kurva permintaan berubah, maka kurva MR otomatis berubah, dan kurva penawaran pasar. Yaitu output yang memberikan laba maksimum (saat MR = MC), yang merupakan suatu titik, diketahui bagaimanapun, menghubungkan titik keseimbangan pada kurva–kurva permintaan tidak memberikan pengertian apa–apa secara ekonomi. Dengan ringkas, perusahaan monopoli mempunyai kurva penawaran yang tidak jelas pembatasannya.
Batas – Batas Diskriminasi Harga
Dengan dipisah–pisahkannya pasar dan dilakukannya praktek diskriminasi harga, maka barang – barang yang sejenis dapat dengan harga yang berbeda. Hal ini hanya bisa terjadi jika para pembeli terhalang, atau dihalang – halangi untuk pindah dari pasar yang mahal harganya ke pasar yang murah harganya.
1. Keuntungan monopoli ada kemungkinan tetap bisa dinikmati produsen monopoli dalam jangka panjang. Keuntungan monopoli biasanya lebih dari normal, sehingga menimbulkan ketidak adilan, karena berbeda dengan keuntungan perusahaan lain. Bila ada monopoli yang hanya menerima keuntungan normal berarti tidak ada kasus ketidakadilan, tetapi hal ini biasanya hanya kebetulan.
2. Volume produksi lebih kecil dari volume output yang optimum. Berarti monopoli tidak efisien dan bagi masayarakat ada pemborosan.
3. Ada unsur eksploitasi terhadap :
- konsumen, dengan ditetapkannya harga jual (=P) diatas ongkos produksi dari unit terakhir outputnya (=MC)
- pemilik faktor-faktor produksi yang digunakan (buruh diupah lebih rendah dari pada sumbangannya dalam bentuk output).
Cara mengatasi Efek Negatif Monopoli
a. Mencegah timbulnya monopoli itu sendiri dengan UU
b. Pemerintah mendirikan perusahaan tandingan
c. Membuka "kran impor"
d. Membuat ketentuan khusus terhadap operasi perusahaan monopoli sehingga P = MC'
Kasus Decreasing Cost
Kasus decreasing cost yaitu kasus dimana luas pasar terbatas sehingga untuk
memenuhi permintaan yang ada di pasar perusahaan monopoli hanya beroperasi pada bagian kurve dimana AC menurun (decreasing cost). Dari kasus ini bila produsen dibiarkan akan memilih memproduksi sebesar Q1 harga P1. Bila pemerintah menghendaki P = MC maka perusahaan rugi; untuk mengatasi ini maka :
a. Mengubah peraturan tersebut dan mewajibkan perusahaan beroperasi pada P =
AC (Posisi L), atau
b. Tetap mewajibkan perusahaan untuk beroperasi pada P = MC (posisi B) tetapi
harus mensubsidi
Monopoli Tidak Selalu Buruk
a. Sejarah menunjukkan justru perusahaan monopolilah yang menunjukkan suatu
dinamika untuk berkembang lebih besar karena keuntungan monopoli bisa digunakan untuk tujuan-tujuan penelitian dan pengembangan yang kemudian diikuti dengan inovasi-inovasi dalam tehnologi.
b. Dalam kasus decreasing cost dimana luas pasar terbatas, dan faktor "economics of scale" besar, tidaklah mungkin diharapkan adanya suatu bentuk industri persaingan sempurna yang efisien. Kalau bentuk pasar persaingan sempurna yang dijalankan berarti akan ada perusahaan-perusahaan gurem yang bekerjanya pada AC yang jauh dari posisi minimumnya.
3.      PASAR MONOPOLISTIK
a.       Definisi
Suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda – beda (differentiated product).
b.      Asumsi – asumsi
Pasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar yang ekstrim, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Asumsi/ ciri – ciri persaingan monopolistik, antara lain:
a.       Terdapat banyak penjual
b.      Barangnya bersifat berbeda corak (heterogen)
Sifat barangnya differentiated product dan secara fisik mudah dibedakan diantara produksi satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
c.       Perusahaan sedikit kekuasaannya dalam mempengaruhi harga.
d.      Hambatan masuk ke dalam industri relatif mudah
e.       Persaingan melalui promosi penjualan sangat aktif.
c.       Kelemahan dan Kekuatan
Kelemahan persaingan monopolistik adalah aktifnya peran persaingan bukan harga diantara perusahaan – perusahaan dalam industri tersebut.
Sedangkan keuntungan adalah :
a.       Efisiensi dalam penggunaan sumber daya.
b.      Efisiensi dan diferensiasi produk
c.       Adanya perkembangan teknologi dan inovasi
d.      Mempunyai corak pemerataan distribusi pendapatan.
Dalam model pasar monopolistik terdapat dua bentuk permintaan yaitu:
1.Permintaan industri yang mempunyai kemiringan negatif
2. Permintaan perusahaan yang lebih datar/horisontal daripada permintaan industri
Pada gambar gambar.1 dapat dijelaskan sebagai berikut:
D-Dmerupakan permintaan industri atau sering pula disebut permintaan proporsional karena permintaan ini menunjukkan bahwa perubahan harga barang lain akan memberikan kontribusi yang tidak sedikit terhadap perubahan kuantitas yang diminta dari suatubarang, sedangkan d-d merupakan  permintaan  yang  dihadapi perusahaan, sering  juga disebut permintaan konvensional. Perubahan tersebut dapat dijelaskan dengan kurva dibawah ini :
Misalnya pada harga P0 perusahaan mencapai situasi keseimbangan dengan  output sebesar Q0. Apabila ia melakukan penurunan harga dari produk yang dijualnya, ia berharap akandapat melakukan ekspansi besar-besaran dalam penjualannya yang diakibatkan oleh ;
1.Penjualan kepada langganan yang sudah ada akan bertambah
2. Apabila perusahaan lain tidak melakukan hal yang sama (penurunan harga) maka ia akan dapat menyerap sebagian dari pangsa pasar mereka.
Disamping dipengaruhi olehdua hal diatas, kurva D-D bisa dipengaruhi pula oleh masuknya perusahaan lain dalam industri.Semakin banyak perusahaan lain memasuki pasar maka permintaan D-D yang dihadapi oleh perusahaan semakin curam (menurun)/Semakin Inelastis. Apabila perusahaan menaikkan harga diatas P, karena adanya anggapan bahwa barang ia produksi terkait erat dengan barang lainnya maka ia memperkirakan akan memperoleh penurunan kuantitas penjualan yang besar karena disebabkan oleh:
1.Penjualan pada pelanggan yang sudah ada akan berkurang.
2.Pelanggan akan berpindah pada produsen lain: ada kecenderungan pelanggan akan mencoba produk mirip dari perusahaan lain dengan harga yang lebih murah.
Jadi d-d merupakan permintaan yang diharapkan oleh perusahaan apabila ia menurunkan harganya dengan anggapan tidak ada perusahaan lain memasuki pasar atau  semua perusahaan  tetap  mempertahankan  harga  mereka,  sedangkan  D-D merupakan penjualan aktual yang dapat dicapai sebagai akibat dari penurunan harga

4.      PASAR OLIGOPOLI
Karakteristik oligopoli
Bentuk pasar oligopoli dikarakterisasikan berdasarkan
- sejumlah besar perusahaan-perusahaan dominan, dengan beberapa yang kecil lainnya,
- suatu produk yang distandarisasikan maupun dibedakan,
- kekuatan dari perusahaan-perusahaan dominan terhadap harga, namun ketakutan akan pembalasan,
- hambatan-hambatan secara teknologi dan ekonomi untuk menjadi suatu perusahaan yang dominan,
- penggunaan persaingan non harga yang ekstensif akibat ketakutan akan perang harga.

Seluruh perusahaan “besar” berada dalam bentuk pasar oligopoli.  Menjadi suatu perusahaan besar hampir secara otomatis menyatakan langsung bahwa perusahaan tersebut mempunyai maksud-maksud untuk mengendalikan pasarnya.
PEMUSATAN OLIGOPOLI
Suatu bentuk pasar oligopoli dikarakterisasikan berdasarkan kehadiran beberapa perusahaan yang dominan.  Disana mungkin terdapat sejumlah besar perusahaan-perusahaan kecil, tetapi hanya perusahaan besar yang memiliki kekuatan untuk membalas.  Ini berakibat dalam suatu pemusatan industri tinggi dimana hanya 2 sampai 10 perusahaan dengan pangsa pasar yang besar. Industri bensin merupakan oligopoli di Amerika Serikat: dia didominasi oleh beberapa perusahaan raksasa seperti Exxon, Mobil, Chevron dan
Texaco. Akan tetapi, harap dicatat bahwa banyak perusahaan kecil yang berada dalam pasar tersebut: pompa-pompa bensin independen kecil yang hanya berjualan dalam satu kota atau hanya dalam suatu wilayah terbatas.
PENYEBAB-PENYEBAB PEMUSATAN OLIGOPOLI
Penyebab-penyebab yang paling dikenal untuk pemusatan yang tinggi dalam pasar-pasar bentuk oligopoli adalah
- skala ekonomis yang ada dalam produksi barang-barang tertentu,
- siklus-siklus bisnis yang menyingkirkan pesaing-pesaing lemah,
- keuntungan dari perusahaan-perusahaan yang bergabung, dan
- hambatan-hambatan lainnya seperti perkembangan teknologi dan periklanan.
PERMINTAAN OLIGOPOLI YANG BENGKOK
Permintaan suatu perusahaan dalam oligopoli terdiri atas dua bagian dari dua kurva permintaan yang terpisah.  Bagian yang paling atas sangat elastis karena jika perusahaan menaikkan harganya, maka perusahaan lain tidak akan mengikuti, sehingga perusahaan tersebut akan kehilangan pangsa pasarnya.  Bagian yang paling bawah adalah inelastis karena jika perusahaan menurunkan harganya, maka perusahaan lainnya akan mengikuti, dan tidak ada satu perusahaan pun yang dapat memperluas pangsa pasarnya.
STABILITAS HARGA OLIGOPOLI
Pelajaran dari permintaan yang bengkok adalah bahwa strategi penaikkan harga akan menyebabkan perusahaan kehilangan pendapatannya, tetapi juga akan menurunkan harga.  Dengan demikian perusahaan cenderung tidak akan merubah harga.  Lebih lanjut lagi, sebagai hasil dari kurva permintaan yang bengkok, pendapatan marjinal mempunyai suatu kerenggangan atau keretakan, dan kurva biaya marjinal apapun akan menuju pada kuantitas optimal yang sama.  Jadi harga yang sama adalah optimum untuk banyak struktur biaya yang berbeda.   
LABA OLIGOPOLI
Laba dari perusahaan-perusahaan dalam oligopoli ditentukan persis dalam cara yang sama dengan bentuk-bentuk pasar lainnya: dari kuantitas optimum dimana pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal, harga ditentukan dari kurva permintaan serta biaya unit terhadap rata-rata kurva total biaya.  Bagaimanapun juga, penentuan ini mungkin dipengaruhi oleh kurva permintaan yang bengkok.  Lebih lanjut lagi, dalam suatu oligopoli yang kolusif, seluruh perusahaan bertindak seakan-akan mereka membuat satu monopoli dan keluarannya dibagi diantara perusahaan-perusahaan. OPEC bertindak sebagai monopoli dengan cara membatasi keluaran (output) anggota-anggotanya dengan kuota.  Setiap anggota berbagi laba atas monopoli yang akan jadi tersebut, namun tidak menetapkan harga dan keluaran secara independen.
KARTEL
Kartel adalah suatu perjanjian resmi diantara beberapa perusahaan dalam oligopoli.  Perjanjian tersebut menetapkan harga yang akan dibebankan seluruh perusahaan dan sering menetapkan kuota atau pangsa pasar dari berbagai perusahaan. 
Kartel adalah ilegal di sebagian besar negara-negara dunia.  OPEC adalah contoh utama dari kartel.  Dia timbul karena dia berada diluar pengendalian suatu negara individual.
KEMACETAN KARTEL
Kartel dan bentuk-bentuk kolusi lainnya cenderung untuk macet karena                                                               
 - keadaan yang mendorong setiap perusahaan untuk menjual lebih murah,
- perusahaan-perusahaan mungkin mempunyai struktur-struktur biaya berbeda yang menyebabkan kesukaran untuk beberapa perusahaan,  
- resesi memberikan ketegangan tambahan terhadap perusahaan-perusahaan,
- perusahaan-perusahaan baru yang memasuki pasar tidak tahan memikul perjanjian,
- ketika banyak perusahaan bergabung, maka disiplin menjadi sukar.
KEADAAN SALING MENGUNTUNGKAN OLIGOPOLI
Keadaan saling menguntungkan dari perusahaan-perusahaan dalam oligopoli ditunjukkan dalam kebutuhan untuk mempertahankan stabilitas harga yang ditunjukkan dalam permintaan yang bengkok.  Hal tersebut bisa memimpin perusahaan-perusahaan untuk mengikuti strategi-strategi yang tidak membuat kolusi pada keseluruhannya tetapi memproduksi hasil yang sama.  Strategi-strategi ini termasuk                                                  
- kepemimpinan harga dimana satu perusahaan - biasanya, perusahaan yang dominan atau yang paling dinamik - adalah yang pertama untuk mengubah harganya dan seluruh perusahaan mengikuti, dan
- biaya ditambah pemberian harga dimana harga-harga diluruskan sebab seluruh perusahaan memiliki laba atau marjin kenaikan harga yang sama terhadap biaya-biaya yang serupa.
Kurs utama (yaitu tingkat suku bunga yang dibebankan bank-bank komersil terhadap konsumen-konsumen terbaik mereka) biasaya sangat mirip diantara bank-bank besar.  Perubahan-perubahan utama juga mengambil tempat dalam jangka waktu yang sangat pendek (kurang dari satu hari), dengan inisiatif dari salah satu bank.  Hal tersebut telah ditentukan bahwa tidak ada kolusi keseluruhan yang muncul dalam perubahan-perubahan yang serempak, namun kadar yang tinggi dari keadaan saling tergantung.
TINDAKAN NON HARGA OLIGOPOLI
Pengembangan produk dan iklan keduanya secara ekstensif digunakan dalam bentuk pasar oligopoli karena ketakutan akan perang harga.  Lebih lanjut lagi, strategi-strategi ini adalah penting untuk mempertahankan posisi-posisi dominan dari perusahaan-perusahaan tersebut. Pabrik-pabrik mobil menggunakan pengembangan produk dan iklan yang ekstensif.  Perusahaan-perusahaan minyak (Exxon, Mobil, Chevron) juga berada dalam bentuk pasar oligopoli dan beriklan secara ekstensif.  Mereka mengiklankan nama mereka lebih banyak daripada produk-produk mereka sendiri karena produk mereka adalah sama dengan yang dimiliki oleh para pesaing.
PENGARUH EKONOMI OLIGOPOLI
Bentuk pasar oligopoli merugikan masyakat dalam perbandingannya dengan persaingan sempurna karena kerugian efisiensi produktif dan alokatif.  Sebagai tambahan, pengaruh yang tidak diinginkan bahkan bisa menjadi lebih buruk daripada monopoli karena pengawasan tidak memungkinkan, skala ekonomis yang lebih sedikit ditunjukkan serta lebih banyak tindakan-tindakan non harga sia-sia yang digunakan.  Bagaimanapun juga, beberapa pengaruh yang bermanfaat ditentang untuk didapatkan dari kemajuan teknologi dan skala produksi.
Kasus ekstrim dari suatu kartel yang sukses seperti OPEC menunjukkan ancaman yang dibawa oleh bentuk pasar oligopoli untuk mengurangi ketersediaan dari produk yang diperlukan dan kenaikan harga yang banyak.  Namun bahkan dalam situasi-situasi non kartel, beberapa harga yang tinggi dapat diamati dalam banyak produk-produk pabrikan.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar